AKU DAN UNNES
Namaku
Fitri Isnaeni. Aku mahasiswa baru Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang, sebagai mahasiswa baru, aku punya banyak agenda yang harus dilakukan
seperti Program Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (PPAK), Orientasi Kepramukaan
Perguruan Tinggi (OKPT), dan berbagai rangkaian acara yang diadakan oleh HIMA
BSI. Aku hanya akan menceritakan kegiatan PPAK di Fakultas Bahasa dan Seni.
Sebelum
kegiatan inti dari PPAK FBS itu sendiri, kami para mahasiswa baru harus
mengikuti serangkaian technical meeting
yang dilaksanakan hampir setiap hari. Dalam serangkaian technical meeting itu, kami diajari yel-yel beserta gerakannya yang
menurutku keren dan kreatif. Tapi kami tidak bisa menguasainya hanya dalam
waktu satu kali pertemuan. Jadilah dalam beberapa hari kami hanya fokus untuk
menghafal yel-yel lengkap dengan gerakannya dan tidak boleh salah.
Selesai
dengan latihan yel-yel, kami lalu membuat tanda pengenal yang terbuat dari
kertas asturo dan kertas bufalo. Pembuatan tanda pengenal sebenarnya cukup
beberapa pertemuan saja dan tanda pengenal selesai. Kami para mahasiswa baru
menganggap pembuatan tanda pengenal kami sudah selesai dan benar, ternyata kami
salah.
Hari
pertama PPAK, kami diminta untuk hadir di lapangan FBS pukul 06.00. hari itu
aku bangun pagi dan mempersiapkan segala perlengkapan dan penugasan lalu
berangkat ke kampus. Aku sampai di pos pertama kira-kira pukul 06.05 da sampai
di lapangan lalu diarahkan untuk menghadap kakak panitian (dai/ai) yang sudah
siap menyambutku yang tergabung dalam kelompok kecil. Hal pertama yang kakak
panitia tanyakan pada kami adalah waktu ‘’Pukul berapa sekarang?” salah satu
teman yang mengenakan jam tangan menjawab pukul 06.20! kami terlambat 20 menit
dari waktu yang ditentukan. Kakak panitia lalu menanyakan tema dan visi dan
misi PPAK FBS 2017 yang sebelumnya pada waktu pertemuan pra-PPAK sebelumnya
sudah disampaikan dan tercetak dalam handout yang juga dibagikan sehari sebelum
PPAK. Aku, karena sudah belajar dapat menjawabnya dengan benar. Tapi berbeda
dengan teman satu kelompok kecilku. Mereka belum menguasai meteri yang
ditanyakan. Mereka mungkin menyepelekan lalu menganggap menguasai meteri dalam
handout bukanlah suatu keharusan toh kakak-kakak panitia ramah dan pengertian.
Sebelum PPAK, kakak-kakak panitia memang bersikap ramah dan menyenangkan. Hanya
saja sikap mereka berubah berbanding terbalik saat PPAK. Bahkan sehari sebelum
PPAK mereka masih bersikap baik pada kami. Saat PPAK mereka bersikap judes dan
tidak lagi ramah pada kami. Bahkan tersenyum pada kami pun tidak. Hukuman untuk
aku dan kelompok kecilku karena belum menguasai materi adalah memungut sampah
yang ada di sekitar kami. Setelah selesai, kami disuruh duduk di belakang kakak
tadi dan membelakanginya sambil mempelajari handout PPAK “Peneroka PPAK FBS
2017”. Selanjutnya kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah diatur oleh
panitia hingga akhir.
Hari
kedua PPAK masih sama seperti hari sebelumnya dan aku datang lebih awal. Aku
dan kelompok kecil yang datang bersamaan sampai dan menghadap kakak panitia
yang sudah menunggu kami pukul 05.43. kami datang lebih awal. Hari ini tekanan
yang diberikan panitia lebih besar dan lebih kasar. Kakak panitia bahkan
mendorong dadaku menggunakan jarinya sambil berterak ketika bertanya. Pertanyaan
hari kedua ini masih sama yaitu mengenai konsep, visi & misi, tema,
filosofi tema maskot dan arti maskot PPAK FBS 2017. Dan kesalahan kami pada
hari kedua ini adalah tanda pengenal. Kakak panitia di depan kami membentak dan
mengatakan bahwa tanda pengenal kami salah bahkan mengatakan tanda pengenalku
hanya sampah dan menyuruh kami meminta maaf kepada penanggung jawab lapangan
yang ada di tengah lapangan dengan lantang. Lalu kami disuruh duduk dan
membelakangi kakak panitia seperti hari sebelumnya. Lanjut ke acara berikutnya,
kami di bawa ke ruang B6 dan mendengarkan sambutan atau materi yang disampaikan
dosen sampai selesai.
Hari
ketiga. Ini adalah hari di mana aku syok dan kehabisan kata-kata. Kami
diwajibkan hadir pukul 05.30, lebih awal dari dua hari sebelumnya. Kali inipun
aku hadir lebih awal dari waktu yang ditentukan. Aku sampai di tengah lapangan
dan kakak panitia yang menjadi penanggung jawab lapangan yang berada di tengah
lapangan menyuruh kami menghadap salah satu kakak panitian yang berdiri di tepi
lapangan. Aku sampai di tepi lapangan pukul 05.25. aku terlalu awal bukannya
tepat waktu. Pada hari ketiga ini, kami tidak ditanya mengenai visi & misi
maupun materi lainnya. Tapi kami ditanya mengapa menghadap kakak panitia yang
ada di tepi dan siapa yang menyuruh kami. Lalu kakak panitia dihadapan kami
meyuruh kami kembali ke hadapan kakak PJ lapangan. Sampai di tengah lapangan
kami diberi pertanyaan yang sama dan disuruh kembali menghadap kakak panitia
yang berada di tepi lapangan. Hal ini terjadi sampai beberapa kali hingga kakak
yang berada di tepi lapangan yang berada di hadapan kami menyuruh kami untuk
menyanyikan lagu yang kami buat secara spontan. Kami pun menyanyikan apapun
yang terpikirkan oleh kami. Lalu kami ditanya apakah tanda pengenal kami sudah
benar. Tanda pengenal kami dicek satu persatu dan pad giliranku, kakak itu
mengatakan bahwa tanda pengenalku salah lalu merobeknya secara horizontal
mencapai tengah tanda pengenalku. Saat itulah aku hanya bisa diam memendam
dongkol. Lalu kami duduk di belakang sambil ‘belajar’. Lanjut ke acara
selanjutnya yaitu medengarkan materi dari dosen dan menikmati hiburan yang
diberikan panitia berupa pesi kelompok-kelompok yang sudah ditentukan. Sampai
pada penghujung acara, PPAK dan acara pada hari itu ditutup dengan flashmob dan DJ yang memenuhi ruangan
B6.
Acara
PPAK yang berlangsung selama tiga hari memang awalnya tidak berkesan baik dalam
hatiku. Tapi setelah acara itu selesai baru terasa aku merindukan acara itu
lagi. Kenangan yang awalnya terlihat buruk dan kurang menyenangkan justru
berkesan setelah acara itu berakhir.
Catatan:
Panggilan untuk kakak panitia putra - Dai
Panggilan untuk kakak panitia putri - Ai
Komentar
Posting Komentar